Jumat, 09 November 2018

MANAJEMEN BIAYA


Manajemen biaya

Perusahaan yang sukses menemukan bahwa mereka harus menerapkan biaya yang efektif dan memahami konsep dan istilah utama dari manajemen biaya. Kompleksitas dari dimensi-dimensi tersebut (keberagaman produk, proses dan lokasi produksi, jaringan distribusi, dan jenis pelanggan) akan berimplikasi terhadap biaya, dan akuntan manajemen telah mengembangkan teori yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan menguraikan berbagai pengaruhnya.
Beberapa perusahaan yang terkemuka di dunia telah meraih sukses melalui keunggulan produk serta perbaikan berkelanjutan. Salah satu bidang yang melakukan perbaikan berkelanjutan adalah penekanan perusahaan pada penurunan biaya melalui penyederhanaan produk dan proses produksi.

Pengertian Manajemen Biaya
Manajemen Biaya adalah sistem yang didesain untuk menyediakan informasi bagi manajemen untuk pengidentifikasian peluang-peluang penyempurnaan, perencanaan strategi, dan pembuatan keputusan operasional mengenai pengadaan dan penggunaan sumber-sumber yang diperlukan oleh organisasi. Ada beberapa penerapan manajemen dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
1. Manajemen sebagai ilmu
Suatu bidang ilmu pengetahuan/sains yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerjasama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini bermanfaat bagi kemanusiaan.
2. Manajemen sebagai seni
Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang  minimal, demikian pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal bagi  pimpinan maupun pekerja serta memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada  masyarakat.
3. Manajemen sebagai profesi
Manajemen sebagai profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh  orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan sebagai kader, pemimpin atau  menejer pada suatu organisasi atau perusahaan tertentu.
4. Manajemen sebagai Proses
Manajemen adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan perorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dimana dalam masing-masing bidang tersebut digunakan ilmu pengetahuan dan keahlian yang diikuti secara berurutan dalam usaha mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Sistem Manajemen Biaya Didasarkan Atas Beberapa Konsep Dasar yaitu :
1.      Konsep Nilai Tambah adalah konsep yang menjelaskan bahwa perusahaan harus berusaha melaksanakan aktivitas-aktivitas bernilai tambah dengan efisiensi bernilai sempurna dan mengeliminasi aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah.
2.      Konsep Akuntansi Aktivitas adalah proses pengumpulan dan pelacakan kinerja keuangan dan operasional mengenai aktivitas-aktivitas signifikan perusahaan dan penyediaan umpan balik antara hasil-hasil sesungguhnya dengan yang direncanakan serta penentuan tindakan koreksi jika diperlukan. Activity-based costing (ABC) adalah metodologi untuk mengukur biaya dan kinerja aktivitas, sumber-sumber, dan obyek biaya.
3.      Konsep Biaya Target adalah biaya berbasis pasar yang dihitung dengan menggunakan harga pasar yang diperlukan untuk mencapai pangsa pasar yang ditentukan terlebih dahulu. Biaya target = Harga pasar untuk mencapai pangsa pasar – Laba yang diharapkan. Penentuan biaya target adalah alat manajemen untuk mengurangi biaya selama daur hidup produk tertentu.

Pentingnya Manajemen Informasi Dalam Perusahaan
Manajemen informasi sebagai suatu sumber mempunyai pola yang sama. Manajer bertanggung jawab untuk mengumpulkan data mentah dan memprosesnya menjadi informasi yang dapat digunakan. Ia harus memastikan bahwa orang yang ada dalam perusahaan akan dapat menerima informasi dengan bentuk yang tepat, pada saat yang tepat pula, sehingga informasi tersebut dapat digunakan untuk mendukung proses manajemen. Yang terakhir, manajer harus membuang informasi yang kuno, tidak lengkap, dan salah, dan menggantikannya dengan informasi yang dapat digunakan semua aktivitas ini disebut manajemen informasi atau information management.
Minat terhadap menajemen informasi telah meningkat sejak tahun-tahun terakhir ini yaitu tidak hanya dalam dunia bisnis, namun juga disemua bidang dimana sumber dikelola. Dua alasan utama mengenai hal ini adalah karena meningkatnya kekomplekan tugas manajemen dan keinginan untuk menggunakan peralatan pemecahan masalah yang lebih baik. Langkah pertama yang sangat penting untuk memperoleh keunggulan kompetitif adalah mengidentifikasi biaya dan penggerak biaya utama dalam perusahaan atau organisasi. Perusahaan mengeluarkan biaya (cost) jika menggunakan sumber daya untuk tujuan tertentu.
Sering kali biaya dikumpulkan kedalam kelompok-kelompok tertentu, disebut dengan tempat penampungan biaya (cost pools). Ada banyak cara yang berbeda untuk mengelompokkan biaya, antara lain bedasarkan jenis biaya (biaya tenaga kerja dalam suatu tempat penampungan dan biaya bahan baku dalam tempat penampungan lainnya).
Penggerak biaya (cost driver) merupakan faktor yang memberi implikasi pada perubahan tingkat total biaya. Untuk perusahaaan yang berkompetisi berdasarkan kepemimpinan biaya, manajemen penggerak biaya utama merupakan hal yang paling penting.
Objek biaya adalah berbagai produk, jasa, pelanggan, aktivitas, atau unit organisasi dimana biaya dibebankan. Produk, jasa, dan pelanggan pada umumnya merupakan objek biaya; sementara dapertemen produksi dapat diperlakukan sebagai tempat penampungan biaya atau objek biaya.
Pembebanan biaya (cost assigment) merupakan proses pembebanan elemen biaya-biaya ke dalam tempat penampungan biaya ke objek biaya. Ada dua jenis pembebanan, yaitu penelusuran langsung untuk membebankan biaya langsung dan alokasi untuk membebankan biaya tidak langsung. Biaya langsung (direct cost) dapat dengan mudah dan ekonomis ditelusuri secara langsung ke tempat penampungan biaya atau objek biaya. Sebaliknya, tidak ada cara yang mudah dan ekonomis untuk menelusuri biaya tidak langsung (indirect cost) dari biaya ke tempat penampungan biaya atau dari tempat penampungan biaya ke objek biaya. Pembebanan biaya tidak langsung ke tempat penampungan biaya dan objek biaya disebut alokasi biaya (cost allocation), yaitu suatu bentuk pembebanan di mana penelusuran langsung tidak mungkin dilakukan sehingga digunakan penggerak biaya. Penggerak biaya yang digunakan untuk mengalokasikan biaya disebut dasar alokasi (allocation base).

D. Macam-macam Biaya
·        Biaya Bahan Baku Langsung dan Tidak Langsung
Biaya bahan baku langsung (direct material cost) adalah biaya bahan baku pada produk atau objek lainnya (dikurangi diskon pembelian tetapi ditambah beban angkut dan yang terkait). Sedangkan, biaya bahan baku tidak langsung (indirect material cost) merupakan biaya dari bahan baku yang digunakan dalam produksi tetapi bukan bagian dari produk yang sudah jadi.

·        Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung
Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) meliputi tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa ditambah sebagian jam kerja tidak produktif yang normal dan tidak dapat dihindari, seperti waktu istirahat dan solat. Jenis lain dari jam kerja tidak produktif yang dibebaskan dan dirancanakan adalah waktu jeda. Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost) meliputi pengawasan, pengendalian mutu, inspeksi, pembelian dan penerimaan, penanganan bahan baku, tenaga kerja bagian kebersihan, waktu jeda, pelatihan, dan kebersihan. Perlu diingat bahwa elemen dari biaya tenaga kerja kadang kala dapat digolongkan sebagai langsung sekaligus tidak langsung, tergantung dari objek biayanya.

·        Biaya Tidak Langsung Lainnya
Selain biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku tidak langsung, biaya tidak langsung lainnya juga diperlukan dalam menghasilkan produk atau jasa. Antara lain adalah biaya fasilitas, peralatan yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa, dan peralatan pendukung lainnya. Semua biaya tidak langsung tersebut biasanya digabungkan ke dalam suatu tempat penampungan biaya yang disebut overhead atau disebut juga overhead pabrik (factory overhead). Kadang kala biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung yang digabungkan menjadi satu, sehingga disebut sebagai biaya utama (prime cost). Sedangkan biaya konversi (conversion cost) merupakan gabungan dari biaya tenaga kerja langsung dan overhead.

·        Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Total biaya terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap (fix cost) merupakan bagian dari total biaya yang tidak berubah meskipun output berubah dalam rentang yang relevan. Sebaliknya, biaya variabel merupakan perubahan pada total biaya yang dikaitkan dengan setiap perubahan pada jumlah penggerak biaya. Biaya tetap meliputi banyak biaya tidak langsung yang tidak berubah karena unit yang diproduksi. Akan tetapi, beberapa biaya tidak langsung adalah variabel karena berubah seiring perubahan jumlah dan unit yang diproduksi. Istilah biaya campuran (mixed cost) digunakan untuk mengacu pada total biaya yang meliputi komponen biaya tetap maupun variabel.

  • Biaya per Unit dan Biaya Marginal

Biaya per unit (unit cost) atau biasa disebut biaya rata-rata (average cost) merupakan total biaya produksi dibagi jumlah unit output.

Konsep Biaya untuk Perhitungan Biaya Produk dan Jasa
Informasi yang akurat mengenai biaya produk dan jasa penting pada setiap fungsi manajemen : manajemen strategis, perencanaan dan pengambilan keputusan, pengendalian manajemen dan operasional, serta penyusunan laporan keuangan. Perusahaan juga sering kali memiliki sedikit atau tidak memiliki persediaan, sehingga sistem perhitungan biayanya relatif sederhana. Persediaan produk bagi perusahaan manufaktur maupun dagang dianggap sebagai aset pada neraca. Selama persediaan memiliki nilai pasar, persediaan dianggap sebagai aset hingga terjual; kemudi. Kemudian biaya dari persediaan dipindahkan ke laporan laba rugi sebagai Harga Pokok Penjualan (cost of goods sold).
Biaya produk (product cost) bagi perusahaan manufaktur meliputi biaya-biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan produk pada langkah proses produksi dalam rantai nilai : Bahan Baku Langsung, Tenaga Kerja Langsung, Overhead Pabrik. Biaya produk untuk perusahaan dagang meliputi biaya pembelian produk ditambah biaya transportasi. Seluruh biaya lainnya untuk mengelola perusahaan dan menjual produk bukan merupakan biaya produk. Biaya tersebut dibebeankan pada periode saat terjadinya biaya, disebut biaya periodik (periodic cost). Biaya periodik (biaya nonproduk) meliputi biaya umum, penjualan, dan administrasi yang diperlukan untuk pengelolaan perusahaan tetapi tidak termasuk biaya langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi.

Perhitungan Biaya untuk Perusahaan Manufaktur, Dagang, dan  Jasa
Perusahaan manufaktur menggunakan tiga akun persediaan,
~ Persediaan Bahan Baku (materials inventory)
~ Persediaan Barang Dalam Proses (work in process inventory)
~ Persediaan Barang Jadi (finished goods inventory)

Rumus menghitung persediaan yan menghubungkan akun-akun tersebut adalah :
Persediaan awal + biaya yang dtambahkan = biaya yang dipindahkan keluar + persediaan akhir.
Rumus persediaan merupakan konsep yang bermanfaat untuk menunjukkan bagaimana biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead dapat masuk ke persediaan barang dalam proses, kemudian ke persediaan barang jadi, dan akhirnya ke harga pokok penjualan.

Kesimpulan
Jadi dalam operasi suatu perusahaan, manajemen biaya sangat penting terutama dalam konsep perhitungan biayanya. Biaya dibagi menjadi dua, yaitu biaya produksi dan nonproduksi. Perhitungan biaya-biayanya dibentuk untuk menyajikan laporan keuangan bagi pihak eksternal. Laporan keuangan manajemen biaya didasarkan atas dua faktor, yaitu keakuratan dan ketepatan waktu.

DAFTAR PUSTAKA
·        Edward J. Blocher, dkk. 2013. Manajemen Biaya : Penekanan Strategis. Jakarta. Salemba Empat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar