Jumat, 30 November 2018

Jawaban Vclass Teknik Kendali

Nama : Bimo Ariestyan
NPM : 21116441
Kelas : 3KB01
Matkul : Teknik Kendali
Dosen : Dr. Purnawarman Musa, SKom., MT


Pada contoh kasus ini, Anda diharapkan membuat pembagi clock.
Soal kasus adalah sebagai berikut:

Lambatkan clock anda sehingga output yang anda buat (pembagian clock) bernilai 1 untuk setiap 4 denyut clock

Untuk menjawab kasus diatas, maka jawablah pertanyaan dibawah ini:

  1. Gambarkan model Diagram state dari proses pembagi clock setiap 4 denyut clock
Model Diagram state dari proses pembagi clock setiap 4 denyut clock
2. Buatlah diagram blok dengan Model implementasi yang ditunjukkan oleh diagram state


       3. Buatlah tabel State Table dengan tipe Moore yang disesuaikan pada model implementasi


        4. Bagaimana hasil K-Map berdasarkan tabel state untuk mendapatkan persamaan minimalisasi (sederhana) output

        5. Gambarkan Logika kombinasional dari persamaan sederhana yang didapat sebelumnya




Sabtu, 10 November 2018

MANAJEMEN PENGADAAN


Manajemen Pengadaan

Tugas dari manajemen pengadaan adalah:
  Menyediakan input (barang dan jasa) yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi maupun kegiatan lain dalam perusahaan.
  Menyediakan jasa (transportasi dan pergudangan, jasa konsultasi dan sebagainya)
  Mendapatkan barang-barang (merchandise) yang akan dijual (resale), biasanya pada perusahaan ritel.

Bagian Pengadaan
Klasifikasi bagian pengadaan secara umum:
  Bahan baku dan komponen untuk kebutuhan produksi
  Capital equipment (mesin dan peralatan jangka panjang lainnya)
  Maintenance, repair and operating (MRO) supplies, seperti suku cadang mesin dan
sebagainya
Banyak sekali produk atau perangkat (bahan jasa) yang diperlukaan oleh sebuah proyek agar dapat berjalan sebagaimana mestinya. Mulai dari perangkat proyek sendiri seperti kertas, komputer, aplikasi, alat-alat kantor, bensin/transpotasi, akomodasi dan lain-lain. Hinga material atau bahan yang diperlukaan untuk menciptakaan output yang dihasilakan: misalnya kabel, router, switch, komputer server, telecommunication provider, komputer dan modem untuk membangun sebuah jaringan.

Istilah Bagian Pengadaan
·         Purchasing Management  → Supply Management
·         National Association of Purchasing Management (NAPM) → Institute for Supply Management (ISM)
·         International Federation of Puchasing and Materials Management (IFPMM) → International Federation of Purchasing and Supply Management (IFPSM)

Daftar Pustaka
  K.C. Chan, Peter Ong, & R. Eko Indrajit. Integrated Project Management. Yogyakarta : ANDI; 2004.


MANAJEMEN RISIKO


Manajemen Risiko

Apa itu risiko ?
Risiko adalah suatu kejadian yang belum pasti terjadi.
Contoh :
Risiko kebakaran berpotensi terjadi di lingkungan sebuah proyek. Apabila terjadi, maka akan berdampak pada jiwa, lingkungan, aset, keberlangsungan proyek, dan lain sebagainya.

Kegiatan mengelola risiko
      Melakukan identifikasi berbagai risiko yang mungkin akan timbul.
      Mengikuti perkembangan risiko yang telah diidentifikasi.
      Memonitor risikok yang masih ada.
      Mengidentifikasi risiko tambahan.
      Menjalankan rencana respon (tindakan) terhadap risiko (risk response) apabila risiko terjadi.
      Mengevaluasi efektivitas respon terhadap risiko sepanjang siklus hidup proyek.

Sasaran manajemen risiko
      Manajemen memungkinkan terjadinya risiko dengan melakukan langkah – langkah mitigasi.
      Mengkaji dan menghitung dampak apabila risiko tidak dapat dihindari.
      Menekan dampak risiko.
      Menetapkan langkah kontinjensi apabila risiko terjadi.
      Menunjuk penanggung jawab atau risk owner dari masing – masing jenis risiko.

Risiko – Risiko Proyek
·         Bidang Risiko adalah suatu bidang khusus yang harus diperhatikan pada waktu menutup kontrak proyek.
·         Oleh karena itu, perlu digariskan batas yang jelas antara risiko yang menjadi tanggung jawab sang pemberi tugas dan yang ditanggung oleh pelaksana proyek.

Jika sifat resikonya tidak diketahui benar oleh kedua belah pihak
Akan terjadi :
      Menghilangnya perincian – perincian
      Kecelakaan personalia
      Kecurangan – kecurangan
      Timbulnya pertikaian antara kedua belah pihak
      Akibat – akibat pertikaian yang terjadi di tempat lain

Contoh kasus
      Misalnya siapakah yang akan bertanggung jawab atau menanggung risiko pengunduran proyek?
      Karena kerugian yang didapat atau diderita bisa berjumlah berjuta – juta rupiah, risiko tertentu bisa diasuransikan
      Solusi untuk kasus itu adalah para pihak kepentingan  harus mencapai kata sepakat. Sang pemimpin proyek, harus menentukan pada pemberian bentuk pelaksanaan, dimana terletaknya risiko dan harus memberikan saran – saran untuk menghindarinya

Daftar Pustaka :
      1. Super Project Manager.
          Oleh Dana Persada Mulyoto, MBA, PMP dan Sartika Kurniali, S.Kom., MMSI
      2. Manajemen Proyek
          Oleh A. Koolma dan C.J.M. van de Schoot






MANAJEMEN KOMUNIKASI


Manajemen Komunikasi

1.    Pentingnya Komunikasi
Aktivitas komunikasi juga dapat terlihat pada setiap aspek dalam kehidupan sehari hari manusia yaitu sejak bangun tidur di pagi hari sampai dengan manusia beranjak tidur di malam hari. dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa persentasi waktu yang digunakan dalam proses komunikasi adalahy sangat besar, berkisar 75% sampai 90% dari jumlah kegiatan. Dalam proses komunikasi tersebut 5% nya digunakan untuk menulis, 10% untuk membaca, 35% untuk berbicara, dan 50% untuk mendengar (Jiwanta, 1982).
Hal tersebut membuktikan betapa vitalnya komunikasi dalam tatanan kehidupan social manusia.

2.    Proses Manajemen Komunikasi
Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai dipahami oleh komunikan. Komunikasi adalah sebuah proses, sebuah kegiatan yang berlangsung kontinu. Joseph De Vito (1996) mengemukakan komunikasi adalah transaksi.  Maksudnya setiap hal dari komunikasi itu saling terkait.

3.    Proses Manajemen Komunikasi
Dalam aplikasinya langkah langkah proses komunikasi adalah sebagai berikut:
1.      Langkah pertama ide/gagasan diciptakan oleh sumber/komunikator.
2.      Langkah kedua adalah ide yang diciptakan tersebut kemudian dialih bentukan menjadi lambang lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat dikirimkan.
3.      Langkah ketiga, pesan yang telah di encoding tersebut selanjutnya dikirimkan melalui saluran/media yang sesuai dengan karakteristik komunikasi ditujukan kepada komunikan.
4.      Langkah keempat, penerimamenafsirkan isi pesan sesuai dengan persepsinya untuk mengartikan maksud pesan tersebut.
5.      Langkah kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil di decoding, khalayak akan mengirim kembali pesan tersebut ke komunikator.

4.    Rencana Komunikasi
tujuan atau rencana komunikasi adalah menghibur, memberikan informasi, dan mendidik. Dengan tujuan tersebut berdampak pula pada peningkatan pengetahuan (kognitif), membangun kesadaran (sikap), dan mengubah perilaku (psikomotorik) seseorang atau masyarakat dalam suatu proses komunikasi.

5.    Isi Rencana Manajemen Komunikasi
Proses utama dalam kegiatan perencanaan dan pembuatan Project Management Plan adalah :
´  Informasi, termasuk format, isi dan level detail
´  Siapa penerima dan pembuat informasi
´  Perencanaan sumber daya manusia
´  Metode/ teknologi untuk menghasilkan informasi
´  Merangkum kebutuhan dan keinginan klien
´  Merinci unit unit pekerjaan
´  Prosedur revisi untuk memperbarui rencana manj komunikasi
´  Membuat estimasi biaya

6.    Distribusi informasi
Setelah melakukan perencanaan komunikasi, hasil yang diperoleh adalah rencana manajemen komunikasi. Langkah selanjutnya adalah pendistribusian informasi. Dalam melakukan pendistribusian informasi dibutuhkan input berupa perencanaan manajemen komunikasi dengan menggunakan alat dan teknik berupa kemampuan komunikasi, metode distribusi informasi, proses pembelajaran, serta sistem informasi. Hasil atau output dari proses distribusi informasi ini adalah proses atau alur komunikasi dari organisasi proyek dan perubahan permintaan.
Bentuk distribusi komunikasi pada proyek ada beberapa macam antara lain adalah :
– Rapat-rapat (meetings).
– Distribusi dokumen berupa hardcopy.
– Distribusi data melalui media elektronik seperti electronic mail/E-mail, mesin fax, dan lain-lain.

7.    Pelaporan performance
Informasi yang terkandung didalamnya, antara lain :
Ø  Status reports, yang berisi tentang sejauh mana proyek sudah berjalan dalam kerangka ruang lingkup, waktu dan biaya.
Ø  Progres reports menggambarkan sejauh mana tim proyek sudah menyelesaikan pekerjaannya.  Biasanya berupa laporan rutin.
Ø  Mengadakan evaluasi akhir proyek
Ø  Mengkaji apakah metodologi manajemen perlu diperbaiki.

8.    Mode penanganan konflik
´  Action : tindakan langsung
´  Secure understanding : memberikan pengertian atas suatu inovasi
´  Motivate action : memotivasi agar melukan tindakan
´  Forcing: pendekatan win-lose
´  Withdrawal: menghindari potensi pertentangan

9.    Daftar pustaka
´  Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Jakarta : Media Pressindo.
´  Kurniali, Sartika. 2013. Super Project Manager. Jakarta : elex media komputindo.

MANAJEMEN SDM PROYEK


Manajemen SDM Proyek

Manajemen SDM Proyek adalah proses mengorganisasikan dan mengelola atau menempatkan orang-orang yang terlibat dalam proyek, sehingga orang tersebut dapat dimanfaatkan potensinya secara efektif dan efisien. Ini mencakup semua proyek stakeholder sponsor,  pelanggan, mitra, kontributor individu, dan lain-lain.

Proses Dalam Manajem SDM
u  Perencanaan SDM
u  Perekrutan Anggota/Tim
u  Pengembangan Kerja Tim Proyek
u Pengelolaan Tim

Hal-Hal Yang Harus Diketahui Dalam Pengelola Proyek
u  Pemantauan terkait tahap perkembangan tim proyek
u  Pengelola proyek harus paham alternatif manajemen konflik
u  Pengelola proyek harus menyegarkan diri dengan berbagai teori organisasi

Pemantauan Terkait Tahap Perkembangan Tim Proyek
u  Farming(tahap pembentukan tim)
u  Storming(tahap mulai kerja dan menyesuaikan pola kerja, latar belakang, dan lain-lain)
u  Norming(tahap dimana tim mulai kompak)
u  Performing(tim dapat bekerja dengan solid)
u  Adjouring(fase pembubaran tim)

Pengelola Proyek Harus Paham Alternatif Manajemen Konflik
u  Forcing(memaksakan kehendak)
u  Withdrawing/avoiding(menghindari konflik)
u  Smoothing/accomodating(fokus pada hal-hal yg disepakati ketimbang hal yg tidak sesuai)
u  Compromising(mecari solusi yg memuaskan kedua pihak)
u  Confronting/Problem Solving(memperlakukan konflik sebagi persoalan yg perlu segera diatasi)
u Collaborating(menggabungkan bebagai sudut pandang dan mengarah pada tercapainya komintmen

Pengelola Proyek Harus Menyegarkan Diri Dengan Berbagai Teori Organisasi
u  Teori Maslow
u  Teori dua faktor/hygiene Theory dari Herzberg

Daftar Pustaka
u  Suprapto, Tommy, 2009, Pengantar Teori& Manajemen Komunikasi, Jakarta: Media Pressindo
u  Kurniali, Sartika, 2013, Super Project Manager, Jakarta: elex media komputindo.


MANAJEMEN KUALITAS


Manajemen Kualitas

Pengertian Kualitas
Kata ‘kualitas’ memiliki berbagai artian yang berlainan. Goetsch dan Davis (1994) mengemukakan konsep holistik mengenai kualitas sebagai kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pengguna produk atau jasa.
Menurut Tjiptono dan Diana (1996), ada tiga tahap perkembangan konsep kualitas
1.      Era Craftsmanship
2.      Pendekatan Taylor
3.      Total Quality Management (TQM)

Pengertian Kualitas
·         Era Craftsmanship
            Seorang tukang ahli (Craftsman) dapat diartikan sebagai seorang yang sangat terampil mengerjakan semua tugas yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas. Termasuk dalam hal peranan pimpinan, petugas operasional, dan pengendali kualitas. Pendekatan ini mulai ditinggal seiring dengan berkembangnya studi waktu dan perlunya pemisahan antara perencanaan dengan implementasi.
·         Pendekatan Taylor
            Dengan adanya pembagian tugas, manajemen diberi tanggung jawab perencanaan, bagian operasi ditangani oleh tenaga kerja atau buruh, dan untuk menjaga kualitas maka dibentuklah departemen kualitas secara terpisah.
Sejalan dengan meningkatnya volume dan kompleksitas operasi, kualitas juga berkembang sebagai isu yang semakin rumit. Pendekatan tradisional yang sarat akan inspeksi tidak lagi memadai. Hasil inspeksi hanya sekadar menyisihkan komponen produk yang cacat sedangkan penyebab produk cacat tetap ada dan biaya akibat produk cacat tetap tinggi. Selain itu, muncul masalah mengenai 3K (komunikasi, koordinasi dan kerjasama). Kenyataan ini mendorong adanya pendekatan kualitas total atau yang lebih dikenal dengan total quality management (TQM).
·         Total Quality Management (TQM)
Konsep TQM dikemukakan pertama kali oleh Nancy Warren, seorang ilmuwan tingkah laku dari Angkatan Laut Amerika Serikat. Istilah ini mengandung makna every process, every job dan every aspect (Goetsch dan Davis, 1994). TQM didefuniskan sebagai pendekatan dalam menjalankan usaha yang berupaya memaksimalkan daya saing melalui penyempurnaan secara terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan organisasi.
Karakteristik TQM terdiri atas fokus pada pelanggan, berorientasi pada kualitas, menggunakan pendekatan ilmiah, memiliki komitmen jangka panjang, kerjasama tim, menyempurnakan kualitas secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, menerapkan kebebasan yang terkendali, memiliki kesatuan tujuan, dan melibatkan dan memberdayakan karyawan.

ISO 9000
·         ISO 9000 adalah sebuah standar dalam manajemen kualitas yang dibentuk berdasarkan konvensi ISO/TC 176 pada 1979. ISO 9000 dibentuk sebagai dasar dari suatu standar dalam manajemen kualitas, yang disusun secara lengkap pada 1982 dan diperkenalkan secara umum pada 1983.
·         ISO 9000 memperkenalkan persyaratan penting yang dibutuhkan perusahaan untuk menjamin konsistensi produksi dan pengiriman yang tepat waktu terhadap barang dan jasa pada pasar.
·         ISO 9000 merupakan standar manajemen mutu dan bukan standar produk, sehingga perusahaan yang mempunyai sertifikat ISO 9000 tidak dapat mengiklankan produknya yang sudah memenuhi standar internasional.
·         ISO 9000 akan diulas dan direvisi setiap 6 tahun. ISO 9000-2000 adalah yang terbaru.
·         Mutu (Kualitas) dalam kerangka ISO 9000 didefinisikan sebagai ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang memengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu.
·         Definisi ini menekankan pada kepuasan pelanggan atau pemakai produk. Misalnya dari segi desain, kepuasan diukur dari estetika, pemenuhan fungsi, keawetan bahan, keamanan, dan ketepatan waktu.

Manajemen Kualitas Proyek
Ada dua model yang sukses diterapkan dalam pelatihan konsultan konstruksi dalam meningkatkan kinerja dari manajemen proyek, yaitu:
o   Continuous Quality Management Model
            Model ini digunakan sebuah perusahaan untuk meningkatkan bisnis mereka. Hal ini merupakan cara hidup dari semua organisasi yang ingin mencapai posisi yang kompetitif dalam arus industralisasi yang cepat.
Model ini sering ditemukan di perusahaan yang bersifat customer-driven. Termasuk Levi Strauss, Motorola, dan Xerox. Perusahaan yang sudah memenangkan penghargaan Malcolm Baldrige Award -Penghargaan yang mengakui kualitas manajemen yang patut dicontoh- juga termasuk.
  • Process Management Model
            Model ini digunakan untuk menghubungkan faktor kesuksesan yang kritis dalam proses bisnis. Model ini membangun dasar fondasi untuk meneruskan mengadakan suatu analisis terhadap langkah-langkah dan proses dalam meningkatkan dan memanfaatkan kesempatan yang ada.

Syarat Penggunaan dalam Manajemen Kualitas
Ada 3 proses dalam manajemen kualitas proyek, Yaitu:
  1. Inspeksi
            Suatu proses mengukur kegiatan proses konstruksi untuk memeriksa apakah standar spesifikasi telah dicapai.
  1. Quality Control
            Teknik dan aktivitas operasi yang digunakan agar mutu tertentu yang dikehendaki dapat dicapai. Aktivitasnya mencakup monitoriing, menghilangkan masalah yang diketahui, mengurangi penyimpangan, dan usaha-usaha untuk mencapai efektivitas ekonomi.
  1. Quality Assurance
            Seluruh tindakan yang sistematis dan terencana yang diperlukan agar terjadi kepastian dan kepercayaan terhadap mutu produk atau jasa yang diberikan. Aktivitasnya mencakup kegiatan proses –baik internal maupun eksternal-, termasuk merumuskan kebutuhan pelanggan
            Quality Assurance mengevaluasi biaya dari proyek secara menyeluruh dan teratur untuk menetapkan anggaran yang keluar relevan dan sesuai dengan standar kualitas.

Kualitas Biaya
Prinsip bahwa mutu harus direncanakan agar tidak menimbulkan kekecewaan di kemudian hari dan tidak berdampak buruk terhadap biaya dan reputasi proyek dalam jangka panjang. Proses pelaksanaan yang buruk dan beresiko negatif. Akibatnya, biaya perawatan dan pencegahan akan menjadi mahal. Ini adalah salah satu contoh dari kualitas biaya.

Penggunaan Software Dalam Project Quality Management
l  Dengan majunya perkembangan teknologi informasi, pengerjaan Project Quality Management dapat terbantu dengan adanya software seperti : Primavera, Artemis, maupun Microsoft Project.
l  Dalam mempermudah pengerjaan Project Quality Management akan diperlihatkan contoh-contoh perencanaan dan pelaksanaan proyek.

Daftar Pustaka
l  K.C. Chan, Peter Ong, R, Eko Indrajit. 2004 INTEGRATED PROJECT MANAGEMENT. Yogyakarta : Penerbit ANDI.
l  Drs. H. A. Hamdan Dimyati M.Si., Kadar Nurjaman S.E. M.M. 2014 MANAJEMEN PROYEK. Bandung : CV Pustaka Setia.
l  Dana Persada Mulyono, MBA, PMP., Sartika Kurniali, S.Kom. MMSI 2013 SUPER PROJECT MANAGER. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
l  Wysocki, Robert K., Robert Beck,jr, and David B. Crane. 2000. Effective Project Management Second Edition. New York, NY: John Wiley & Sons. (ISBN 0-471-36028-7).