Rabu, 31 Oktober 2018

MANAJEMEN WAKTU

Manajemen Waktu
Manajemen waktu sangat berperan penting dalam tercapainya atau terlaksananya suatu proyek.
Bagi sekelompok orang, waktu adalah aset yang teramat penting bahkan untuk manusia modern, waktu sering disamakan dengan uang. Begitu juga halnya dalam sebuah proyek, manajemen waktu adalah hal yang esensi. Dapat dikatakan bahwa factor utama yang membedakan antara proyek dan kegiatan operasional adalah adanya keterbatasan waktu dalam suatu proyek, sementara kegiatan operasional bersifat berkelanjutan. Keterbatasan waktu ini mencerminkan adanya misi khusus dan penting dalam setiap proyek. Sehingga pemenuhan target waktu menjadi tugas utama pengelola dan pemimpin proyek.

Manajemen Jadwal yang Perlu Dilakukan oleh Manajer Proyek dan Anggotanya
Memastikan proyek dan kegiatan yang berada pada jalur kritis (critical path) selesai sesuai jadwal karena proyek yang tidak selesai tepat waktu dapat mengalami kerugian secara ekonomis.
Input utama adalah WBS yakni kesepakatan mengenai lingkup kerja proyek. Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan: 
1. Merinci berbagai kegiatan yang diperlukan untuk penyelesaian setiap paket pekerjaan secara lebih spesifik.
2. Menentukan urutan atau logika proses penyelesaian pekerjaan sehingga estimasi waktu dapat diperoleh dengan lebih akurat namun realistis.
3. Estimasi sumber daya (resources) yang akan melibatkan dan dipergunakan (money, materials, methods, machines) dalam rangkaian kegiatan tersebut.
4. Estimasi targer waktu perkegiatan dan mencari total durasi seluruh rangkaian kegiatan yg sering ditampilkan dalam sebuah diagram kegiatan proyek(network diagram) atau Precedence Diagraming Method (PDM).
5. Menyusun dan finalisasi jadwal dalam bentuk gantt-chart atau time table.
6. Mengendalikan dan menyesuaikan jadwal proyek.
Kegiatan 1 sampai dengan nomor 5 dilakukan ketika merencanakan jadwal sementara kegiatan nomer 6 dijalankan seiring dengan proses eksekusi proyek dan terkait dengan fungsi monitoring dan controlling.
Proses Utama Terkait Manajemen Waktu Proyek
  Pada tahap perencanaan:
Menyiapkan daftar aktivitas (action plan) untuk menyelesaikan setiap paket pekerjaan (work packages). Paket pekerjaan adalah kegiatan paling spesifik dari WBS. Setiap paket pekerjaan memiliki hasil kerja (deliverables) yang dapat diukur dan diverifikasi.
Menyusun urutan setiap paket pekerjaan atau aktivitas dalam suatu rangkaian diagram, yang disebut Schedule Network Diagram. Keterkaitan antara masing-masing aktivitas predesesor dan suksesor dalam proyek dapat digolonkan ke 4 pola hubungan yaitu:

Finish-to-Start. Kegiatan A selesai kemudian dilanjutkan dengan kegiatan B. 
Finish-to-Finish. Kegiatan A selesai sehingga kegiatan B dapat selesai.
Start-to-Start. Kegiatan A dimulai sehingga kegiatan B dapat dimulai.
Start-to-Finish. Kegiatan A dimulai sehingga kegiatan B dapat selesai.

Keterkaian antara kegiatan A dan kegiatan B dapat terjadi karena sifatnya yang mandatory (hard logic), yakni kegiatan A secara teknis harus selesai sebelum kegiatan B dapat dimulai.
Teknik lain dalam manajemen waktu adalah leads (percepatan waktu) dan lags (waktu tunggu/perlambatan).
Berdasarkan daftar aktivitas, manajer proyek harus memperkirakan kebutuhan sumber daya manusia, material dan peralatan.
Langkah berikutnya adalah mencari durasi proyek dengan membuat network diagram. 

Daftar Pustaka
•      K.C. Chan, Peter Ong, & R. Eko Indrajit. Integrated Project Management. Yogyakarta : ANDI; 2004.
•      Robert K.Wysocki, Robert Beck Jr., David B.Crane. Effective Project Management, Second Edition. Canada : John Wiley & Sons, Inc; 2000.

MANAJEMEN RUANG LINGKUP


Setiap proyek pasti memiliki objektif yang ingin dicapai. Objektif tersebut dapat berupa produk yang memiliki fitur, fungsionalitas, atau spesifikasi tertentu atau pelaksanaan terhadap sejumlah aktivitas tertentu. Diagram dibawah ini menjelaskan suatu manajemen yang terdiri dari Initiation, Scope Planning, Scope Definition, Scope Verification, dan Scope Change Control.

Contohnya di dalam teknologi informasi adalah :
  1. Pembuatan aplikasi perangkat lunak yang memiliki fungsi untuk menjalankan proses manejemen sumber daya manusia
  2. Instalasi infrastruktur jaringan wide area network yang menghubungkan kantor pusat dengan sejumlah kantor cabang
  3. Migrasi data pelanggan sebuah perusahaan dari sistem lama ke sistem baru
  4. Implementasi sebuah paket aplikasi yang siap diterapkan di dalam sebuah unit organisasi
  5. Pembuatan masterplan atau blueprint arsitektur teknologi informasi sebuah strategic business unit dan lain sebagainya.
Ruang lingkup proyek dapat dinyatakan dalam kata-kata seperti yang sering terdapat pada dokumen Term Of Reference (TOR) atau Request For Proposal (RFP) maupun diagram gambar

Ruang lingkup proyek
        Proyek adalah kegiatan yang melibatkan berbagai sumber daya yang terhimpun dalam suatu wadah (organisasi) tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya atau untuk mencapai sasaran tertentu.
Kegiatan proyek biasanya dilakukan untuk berbagai bidang antara lain sebagai berikut:
1.     Pembangunan fasilitas baru.  Artinya merupakan kegiatan yang benar-benar baru dan belum pernah ada sebelumnya, sehingga ada penambahan usaha baru.
2.     Perbaikan fasilitas yang sudah ada.  Merupakan kelanjutan dan usaha yang sudah ada sebelumnya.  Artinya sudah ada kegiatan sebelumnya, namun perlu dilakukan tambahan atau perbaikan yang diinginkan.
3.     Penelitian dan pengembangan.  Merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan untuk suatu fenomena yang muncul di masyarakat,  lalu dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Ruang lingkup proyek meliputi, menentukan proyek yang akan dimulai, perencanaan lingkup proyek yang akan dikerjakan, proyek, pengembangan kondisi pencapaian dan pernyataan gambaran proyek.

Definisi Menentukan Projek
Jika anda tidak tahu ke mana anda akan pergi, bagaimana Anda akan tahu kapan dan jika anda sampai di sana? Begitu sering kali kita melihat proyek-proyek dimulai dengan awal yang buruk hanya karena tidak pernah ada pemahaman yang jelas tentang apa yang harus dilakukan. Pembahasan ini membuat anda mulai dengan langkah yang benar dengan serangkaian kegiatan yang mengarah pada definisi yang jelas dan dipahami tentang apa proyek itu. Kita mulai dengan alat komunikasi yang disebut Kondisi Pencapaian.

Pengembangan Kondisi Pencapaian
Jika kami harus memilih satu area di mana sebuah proyek dapat mengalami kesulitan, itu akan menjadi awal. Untuk beberapa alasan, kami memiliki waktu yang sulit untuk memahami apa yang kami katakan satu sama lain, seberapa sering Anda  menemukan diri Anda berpikir tentang apa yang akan anda katakan sementara pihak lain berbicara? jika Anda akan menjadi manajer proyek yang sukses, anda harus menghentikan perilaku semacam itu. keterampilan penting yang perlu dikerjakan manajer proyek adalah keterampilan mendengarkan yang baik.

Membuat Pernyataan Gambaran Proyek
·                 Kondisi pernyataan kepuasan memberikan masukan yang anda perlu untuk menghasilkan pernyataan Ikhtisar proyek. Pernyataan Ikhtisar proyek adalah dokumen singkat yang ringkas menyatakan apa yang harus dilakukan dalam proyek, mengapa hal itu harus dilakukan, dan apa bisnis nilai ini akan memberikan perusahaan ketika selesai.

·                Tujuan utama dari pernyataan gambaran proyek ini adalah untuk mengamankan persetujuan manajemen senior dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan rencana proyek yang rinci. Ini akan ditinjau oleh manajer yang bertanggung jawab untuk menetapkan prioritas dan memutuskan apa proyek untuk mendukung. Hal ini juga pernyataan umum yang dapat dibaca oleh pihak yang tertarik dalam perusahaan.

Bagian dari pernyataan gambaran proyek adalah :
      Masalah / Peluang
      Tujuan proyek
      Kriteria keberhasilan
      Asumsi, risiko, hambatan

Daftar Pustaka
      K.C. Chan, Peter Ong, & R. Eko Indrajit. Integrated Project Management. Yogyakarta : ANDI; 2004.
      Robert K.Wysocki, Robert Beck Jr., David B.Crane. Effective Project Management, Second Edition. Canada : John Wiley & Sons, Inc; 2000.

MANAJEMEN INTEGRASI PROYEK

 Manajemen Integrasi Proyek

Integrated Project Manajement
     Tugas utama para pemimpin proyek adalah melakukan integrasi dari semua unsur dan sumber daya yang tekait dalam suatu proyek.tanggung jawab tertinggi proyek tetap berada ditangan manajer proyek sebagai “chief integrator”.

     Tanpa adanya perencanaan yang baik, mustahil sebuah proyek dapat disetujui dan dilaksanakan. Konsep IPM selalu dimulai dengan bagaimana cara membuat sebuah rencana yang jelas dan dapat dimengerti. Selanjutnya adalah bagaimana menyusun sebuah rencana yang dapat beradaptasi dengan perubahan cepat yang terjadi karena dinamika bisnis (perubahan)dari waktu ke waktu. Eksekusi terhadap proyek yang dilakukan harus berdasarkan rencana yang telah disusun dan disepakati Bersama

Kunci Keberhasilan Eksekusi IPM
IPM dibangun berdasarkan 3(tiga) filosofi penting yang merupakan kunci dari keberhasilan sebuahproses eksekusi, yaitu:
Team Learning 
Total Solution Approach
Systems Thinking

Proses utama yang harus dilakukan manajer proyek dan timnya dalam terkait manajemen integrasi
Tahap Inisiasi dan Perencanaan:
Memastikan adanya Project Charter.Sebagai bentuk mandate dan penjelasan gambaran umum proyek kepada PM untuk memulai perkerjaan.
Memimpin penyususanan Project Management Plan atau Project Execution Plan.
Tahap Pelaksanaan dan Pengawasan:
Mengarahkan dan menjadi penanggung jawab utama.
Melakukan koordinasi dengan anggota tim dan unit kerja pendukung serta pihak klien maupun pengguna akhir proyek.
Memantau dan mengadalikan perubahan dan mecegah terjadinya scope creep.
Tahap penyeselesaian:
Proses integrasi belum berakhir hingga tahap penyelesaian proyek.Menyelesaikan segala urusan dengan pihak ketiga.

Daftar Pustaka

  • Dana Prasada Mulyoto,MBA,PMP.Sartika Kurniali,S.Kom., MMSI ; Super Project Management, Jakarta 2013 , PT Elex Media Komputindo
  • K.C. Chan,Peter Ong,R.Eko Indrajit ; Integrated Project Management ,Yogyakarta 2004, ANDI


GRUP PROSES MANAJEMEN PROYEK

Grup Proses Manajemen Proyek  teridiri dari 5 tahapan:
Initiation Process Group
Perencanaan atau Planning
Tahap Pelaksanaan atau Execution
Tahap pengawasan (Monitoring & Controling)
Tahap Penyelesaian atau Closing

Tahap Inisiasi (INITATION)
     Tahap ini merupakan langkah awal untuk suatu proyek. Dan pada tahapan ini memiliki proses utama yang menghasilkan 2 dokumen utama, yaitu: 
Project charter adalah dokumen yang tujuan utamanya menunjuk manajer proyek, menjelaskan kebutuhan proyek (termasuk duras anggaran, otorisasi, kendala, dan lain-lain), serta menjelaskan latar belakang kebutuhan organisasi terkait pelaksanaan suatu proyek.

Stakeholder Register adalah Proses untuk menghasilkan daftar pemangku kepentingan dalam proyek agar segera difasilitasi, untuk mendapatkan gambaran siapa saja pihak yang terkait dalam proyek, dan untuk mengetahui apakah mereka mempunyai kepentingan baik langsung maupun tidak langsung dalam suatu proyek. Stakeholder sangatlah penting, karena digunakan untuk mendapatkan masukan pada tahap perencanaan.

Tahap Perencanaan (PLANNING)
     Pada tahap ini memiliki proses utama yang menghasilkan master  dokumen perencanaan proyek atau Project Managemert Plan. Bobot isi dari dokumen ini bervariasi, bergantung dari kompleksitas proyek.

Proses utama terkait kegiatan perencanaan dan pembuatan Project Management Plan adalah :
Merangkum kebutuhan dan keinginan klien, memastikan batasan pekerjaan, serta membuat uraian pekerjaan (proyek).
Merinci unit-unit pekerjaan (subproyek/kegiatan), menentukan urutan pekerjaan, melakukan estimasi durasi waktu masing-masing pekerjaan.
Lakukan estimasi biaya untuk masing-masing kegiatan, sehingga total anggaran dapat ditentukan. 
Menentukan standar dan kebijakan mutu yang diperlukan dalam proyek.
Perencanaan sumber daya manusia.
Perencanaan manjemen risiko merupakan salah satu tugas utama pengelola proyek (manajer proyek atau tim manajemen proyek). Apabila kita lalai dalam hal ini, proyek yang tampak sederhana menimbulkan dampak buruk untuk organisasi, kita sendiri dan juga para stakeholder terkait.

Tahap Pelaksanaan (EXCUTION)
     Tahap ini memfasilitasi dan mengawasi tim agar dapat bekerja sesuai dokumen perencanaan terutama mengawal tim agar tidak behind schedule (jadwal mundur) maupun over budget (anggaran minus).
Proses utama dalam tahap ini adalah mengarahkan dan mengelola pelaksanaan proyek ke arah penyelesaian, sesuai dokumen perencanaan termutakhir.
Tahap Pengawasan (Monitoring and Control)
Tujuan utama dalam tahap pengawasan adalah memastikan agar pelaksanaan proyek tidak jauh menyimpang dari rencana. Terutama waktu, mutu, risiko, anggaran, dan ruang lingkup pekerjaan.
Beberapa proses kunci pada tahap ini adalah:
Pelaporan dan pemantauan rutin. Konsepnya adalah Earned Value Management (EVM). 
Prosentase penyelesaian pekerjaan. Progres kemajuan pekerjaan disebut earned value disingkat EV.
Nilai EV tersebut kemudian dibandingkan dengan biaya aktual (Actual Cost atau AC) untuk melihat apakah pada suatu masa pelaporan kemajuan proyek, biaya aktualnya melebihi, sesuai, atau lebih rendah dari nilai progres yang dilaporkan.
Dari sisi penjadwalan, EV dibandingkan dengan Planned Value (PV) untuk target bobot kerjaan yang harus diselesaikan sesuai jadwal. Apabila hasil negatif, maka dapat dikatakan progress pekerjaan telah mengalami keterlambatan. Dan apabila hasilnya positif maka progress pekerjaan lebih cepat dari jadwal.
Keluaran dan hasil kerja (deliverables) di verifikasi bersama dengan klien. Apabila disetujui, maka secara bertahap proyek mengarah pada penyelesaian. Apabila terdapat hal yang belum disepakati klien maka pekerjaan akan kembali masuk dalam proses eksekusi.
Memastikan pengendalian terhadap perubahan dikelola secara terpadu, (terutama mutu, waktu, anggaran, risiko, dan lingkup kerja), prosedur eskalasi, dan sebaiknya dalam bentuk tertulis. Perubahan dalam pekerjaan yang berdampak signifkan umumnya memerlukan pembahasan dalam komite pengendali perubahan atau Change Control Board (CCB) maupun Steering Commitee (SC).
Perubahan (Change Project). Dari kacamata project owner, pengelola proyek tidak boleh terlalu akomodatif terhadap permintaan perubahan.
kendali mutu (quality control) dan verifikasi. Hasil QC yang buruk adalah suatu pemborosan biaya dan waktu, serta dapat menurunkan moral dan kepercayaan stakeholder.
Pemantauan dan update terhadap data risiko perlu terus-menerus dilakukan, dengan sasaran antara lain menekan kemungkinan terjadinya risiko negatif. Risiko-risiko yang kurang diperhitungkan bisa saja menjadi masalah penting dan berkembang menjad isu yang berdampak negatif. 
Proses tim building sebaiknya dimulai sejak tahapan awal proyek misalnya ketika menyusun work break down structure (WBS) maupun network diagram

Tahap Penyelesaian (Closing)
     Tahap ini adalah tahapan akhir dari sebuah proyek
Berikut ini adalah beberapa aktivitas yang penting dilakukan dalam tahap closing:
Memastikan persetujuan resmi dari sponsor atau klien terkait penyelesaian pekerjaan.
Mengadakan evaluasi akhir proyek (lessons learned). 
Mengkaji apakah metodologi manajemen proyek perlu diperbaiki.
Merapikan arsip dan dokumentasi proyek.
Memberi masukan kepada manajemen perusahaan terkait hal-hal yang dirasakan bermanfaat selama proyek dijalankan.
Menyelesaikan kewajiban dengan pihak-pihak utama, terutama pihak pemasok (supplier/vendor), outsourcing, dan sebagainya.
Pastikan pihak pengguna dapat menjalankan hasil proyek Anda

Daftar Pustaka
Persada, Dana Mulyoto dan Surtika Kurniali.  2013 .Jakarta:PT Elex Media Komputindo. Super Project Manager.

KONTEKS MANAJEMEN PROYEK DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Apa itu Manajemen Proyek?
Manajemen proyek itu adalah suatu cara memberikan pimpinan, yang sedemikian baru dan rumitnya, sehingga mutlak diperlukan bentuk-bentuk kerjasama itu berlainan daripada yang biasanya diperlukan dan seringkali yang bersifat hierarki.

Proyek Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
Kemajuan dunia komputer dan telekomunikasi yang sedemikian pesat telah memaksa oraganisasi semacam perusahaan untuk membangun berbagai fasilitas teknologi informasi nya sebagai tulang punggung utama dalam mengembangkan sebuah system informasi perusahaan yang handal dan berkualitas.

Contoh Proyek Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
·         Proyek pengembangan perangkat lunak sumber daya manusia
·         Proyek konstruksi jaringan komputer kantor pusat dan kantor cabang cabang
·         Perancangan system proyek pemesanan prosduk berbasis internet
·         Proyek pembuatan website atau homepage perusahaan
·         Proyek pengintegrasian dua buah system informasi yang berbeda

Pemenuhan Kepentingan Konteks Manajemen Proyek
·         Aspek aspek keseimbangan antara kualitas proyek yang diharapkan dengan keterbatasan ruang dan waktu
·         Aspek aspek mempertemukan kebutuhan dan harapan pihak pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam proyek yang kerap kali berbeda dan bertolak belakang
·    Aspek aspek mendefinisikan dan menentukan dengan jelas dan tegas hal hal yang diharapkan dari berlangsungnya sebuah proyek

Konteks Manajemenen Proyek
Konteks manjemen proyek merupakan, deskripsi detail mengenai lingkungan internal maupun eksternal dimana manajemen proyek tersebut dilaksanakan

Fase dan Siklus pada Konteks Manajemen Proyek
·         Serangkaian aktivitas dapat dikatakan menjadi sebuah fase jiika pada akhir rangkaian terebut ditandai dengan adanya satu atau beberapa output tertentu. Contohnya adalah Rancangan Infrastruktur jaringan
·         Berakhirnya sebuah fase ditandai daengan evaluasi atau kajian terhadap output-output tersebut yang kerap dihubungkan dengan kualitas dari keluaran tersebut.

Siklus pada Fase Kontek Manajemen Proyek dan TI
·         Siklus proyek diawali dari titik dimulainya proyek sampai dengan berakhirnya proyek tersebut.
·         Fase yang ada dalam proses merupakan sebuah rangkaian proses yang saling berkesinambungan dimana hasil akhir dari sebuah fase merupakan entity yang dibutuhkan pada fase berikutnya
·         Siklus proyek didefinisikan pekerjaan teknis apa yang harus dilakukan di dakam fase dan siapa yang harus terlibat dan bertanggung jawab pada masing masing fase
·         Kebanyakan deskripsi siklius melibatkab parameter seprti biaya durasi, sda, resiko yang dihadapi dan sebagainya.


Stakeholder Proyek
Merupakan individu atau sekumpulan orang atau unit organisasi yang secara aktif terlibat di dalam penyelenggaraan sebuah proyek, dimana semua kepentingan mereka terlibat langsung atupun tidak langsung dalam pengelolaan sebuah proyek. Dalam proyek TI yang terdapat pada stakeholders adalah sebagai berikut :
1.       Project Manager
2.       User
3.       Sponsor
4.       Organization
5.       Programmer dan System Analys
Database Administrator, System Integrator dan Project Consultant.

Organisasi
Proyek merupakan sebuah bagian dari aktivitas sebuah organisasi seperti perusaahan sehingga kondisi atau seluk beluk manajemen perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap penyelenggaraan atau pengelolaan sebuah proyek.

Daftar Pustaka
·         Chan, K.C, dkk. 2003. Integrated Project Manajement. Yogyakarta : ANDI
·         Mulyoto, Dana Persada dan Sartika Kurniali. 2013. Super Project Management, Jakarta : PT. Gramedia

Selasa, 30 Oktober 2018

MANAJEMEN PROYEK & RESIKO

Pengenalan Manajemen Proyek

1. Proyek
a. Proyek mempunyai makna suatu pekerjaan dengan sasaran lingkup kerja dan
batasan waktu serta anggaran terentu.
b. Dalam proyek ada pihak yang memberi pekerjaan (sponsor), ada pihak yang
melaksanakan pekerjaaan (eksekutor) dan ada banyak pemangku kepentingan
(skateholders) yang terkait pada suatu proyek.
c. Proyek berakhir ketika tujuannya tercapai, atau proyek telah berakhir.
d. Proyek bisa besar atau kecil dan memerlukan waktu singkat atau lama untuk 
diselesaikan.
2. Karakteristik umum pada suatu proyek:
1. Batasan waktu
2. Anggaran
3. Mutu dan spesifikasi tertentu

3. Sifat proyek:
1. Selalu memiliki awal dan akhir (sementara)
2. Lingkup tugas khusus dan spesifik

4. Proyek dalam Sistem Informasi & Teknologi Informasi
       Kemajuan teknologi komputer dan telekomunikasi yang sangat pesat membuat berbagai perusahaan mau tidak mau mengikuti sistem yang semakin berkembang dengan peningkatan fasilitas dan ide-ide baru untuk mengembangkan sistem informasi perusahaan yang handal dan berkualitas.

       Dengan demikian, perusahaan tersebut harus merencanakan sebuah proyek yang dapat membuat tujuan
mereka tercapai. 

Contoh proyek Sistem Informasi dan Teknologi Informasi antara lain :
1.Proyek analisa kebutuhan sistem informasi manajemen perusahaan.
2.Help desk atau pekerja teknis mengganti laptop untuk departemen kecil.
3.Tim pengembangan proyek kecil menambahkan fitur baru pada aplikasi internal.
4.Sebuah kampus meningkatkan infrastruktur teknologinya untuk menyediakan/menambah fasilitas
pelayanan ke mahasiswa.
5.Proyek pengembangan perangkat lunak sumber daya manusia.
6.Proyek perancangan sistem pemesanan produk berbasis internet (E-commerce),dsb.

5Contoh perbedaan antara proyek Sistem Informasi & TI dengan proyek
industry lainnya :
1. Melibatkan berbagai teknologi yang sangat cepat usang karena
perkembangannya yang sedemikian cepat, semacam komputer,
modem, software, CAD/CAM, dll.
2.Membutuhakan beragam sumber daya manusia dengan spectrum
kompetensi dan keahlian yang sangat bervariasi, seperti data entry,
system administrator, programmer, system analyst, database specialists,
network expert, content manager.

6. Pengertian Manajemen Proyek
·        Manajemen proyek bermakna tata kelola manajerial dan teknik (cara atau metode)yang perlu diterapkan untuk mecapai keberhasilan pelaksanaan sebuah proyek.
·        Manajemen proyek sangat menekankan pada sisi non teknis seperti komunikasi, perencanaan, kepemimpinan, serta interaksi dan sinergi antar tim pelaksana dengan pihak terkait.
·        Jadi, manajemen proyek adalah kombinasi penerapan pengetahuan, keahlian, peralatan, metodologi dan teknik di dalam proses pengelolaan dalam proyek sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan harapan berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder), serta  seni yang bertujuan untuk memulai merencanakan dan menyelesaikan proyek dalam keterbatasan yang ada.
7. Aspek pemenuhan kepentingan
1.Aspek – aspek keseimbangan antara kualitas proyek yang diharapkan dengan keterbatasan biaya dan waktu.
2.Aspek-aspek mempertemukan kebutuhan/keinginan dan harapan pihak-pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalamproyek yang kerap kali berbeda dan saling bertolak belakang.
3.Aspek – aspek mendefinisikan dan menentukan dengan jelas dan tegas hal-hal yang diharapkan dari berlangsungnya sebuah proyek.

8. Kerangka Manajemen Proyek

1. Konteks Manajemen Proyek (Project Management Context), yang merupakan deskripsi detail mengenai lingkungan internal maupun eksternal dimana proyek manajemen dilakukan.
2. Rangkaian Proses Manajemen Proyek (Project Management Processes) yaitu gambaran umum mengenai bagaimana biasanya proses-proses dalam pengelolaan proyek tersebut dilaksanakan dan hubungan keterkaitan diantaranya.
3. Aspek Pengetahuan Manajemen Proyek (Project Management Knowledge Areas), yang membahas pengetahuan dasar yang harus diketahui oleh pelaku manajemen proyek. 

Daftar Pustaka
1. Chan, K.C, dkk. 2003. Integrated Project Management. Yogyakarta : ANDI
2. Mulyoto, Dana Persada dan Sartika Kurniali. 2013. Super Project Management. Jakarta :
PT. Gramedia